Dongeng Pertunjukkan Tari Wortelita
Alkisah di suatu tempat nan jauh disana ada kota bernama
Sayurania. Di kota ini hiduplah Wortelita yang sangat suka menari.
Sayurania (Ilustrasi oleh Marissa Abdul) |
Wortelita memiliki ibu yang bernama Wortelrita yang suka
menyanyi. Ibu Wortelrita pernah masuk ke Indonesia Idol karena memiliki suara
yang bagus.
Lain halnya dengan ayah dari Wortelita. Bapak Worteljaya
suka sekali berolahraga. Bapak Worteljaya sering memenangkan lomba lari
marathon karena hobi berolahraganya.
Wortelrita mempunyai adik yg bernama Wortelsita yang masih
bayi. Wortelita sayang sekali dengan Wortelsita.
Keluarga Wortel (Ilustrasi oleh Marissa Abdul) |
Wortelita adalah wortel yang rajin ke sekolah. Wortelita
juga mempunyai kegemaran yaitu menari. Wortelita suka sekali menari.
Suatu saat, diadakanlah pementasan menari di Balai Kota Sayurania,
Wortelita yang mengetahuinya pun kemudian ikut dalam pementasan menari kota
Sayurania.
Balai Kota Sayurania (Ilustrasi oleh Marissa Abdul) |
Setiap hari Wortelita giat berlatih untuk Pementasan Tari
Kota Sayurania.
Wortelita sebelum pentas (Ilustrasi oleh Marissa Abdul) |
Hari pertunjukkan pun tiba, dibalik panggung Wortelita
melihat kearah bangku penonton. Terlihat banyak sekali yang menonton, dan
Wortelita pun takut.Wortelita gugup
kalau nanti tariannya tidak bagus. Kemudian Ibu Wortelrita pun datang, Ibu
Wortelrita bertanya,
”kenapa mukamu masam, Wortelita?”
“aku takut, Bu banyak sekali yang menonton”
“kenapa harus takut? Justru kamu harus semangat karena
berarti akan banyak orang yang akan melihat tarian bagusmu,dan ibu yakin kamu
pasti bisa!” ujar Ibu Wortelrita
“oh, begitu ya, Bu. Baik aku akan berusaha bagus, Bu!” kata
Wortelita dengan semangat.
Saat tiba gilirannya, Wortelita pun menari dengan semangat
diatas panggung, dia senang menari dan ingin tariannya dilihat banyak orang.
Tarian Wortelita pun mendapat banyak tepuk tangan dari penonton yang
melihatnya. Ayah dan Ibu Wortelita pun ikut menonton pertunjukkan tari
Wortelita.
Selesai.
Cerita dan ilustrasi oleh Marissa Abdul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar