Senin, 28 Mei 2018

Jadi apa di umur 45?

What do you picture yourself when you were 45?


Pertanyaan mengusik diajukan teman baikku saat kami dan beberapa teman lainnya sedang berdiskusi atau lebih tepatnya bercerita tentang kehidupan kami di jeda ketidak bertemuan-pertemuan kami, di waktu yang kami sepakati bersama. Pendingin ruangan di restoran cepat saji itu mendadak lebih dingin dari sebelumnya buatku. Di beberapa waktu lampau kalau ia menanyakan itu, aku sudah tau persis hingga detail apa yang akan kulakukan. Setidaknya sampai akhir tahun 2016. Sudah dengan baik ku rancang apa yang mau kulakukan, hingga kesemuanya, soal aku, dan yang lainnya. Tapi, aku memilih untuk beranjak dari rencana lama, mengubahnya sepenuhnya dengan kepercayaan diri akan adanya hari baik selanjutnya didepan. We never know, I never know. But I choose to believe that the sun will shines above me, it already is.
Tentang apa-apa yang ingin kucapai sendiri atau nanti ada yang datang mendukung atau mungkin malah menambahkan miliknya. It’s all good. 

Marissa memastikan ingin terus menggambar, dimana saja, dan apapun keadaannya nanti. Not only because I love it, but because I’ve already found the purpose. Dan kayaknya bakal terus main sama bocah-bocah, entah anak sendiri, entah anak-anak Manggarai atau anak-anak dibelahan Indonesia atau belahan dunia manapun nanti. I just wanna give something more to the world with what I Love to do.
Dan kembali pulang memasak untuk waktu yang kami sepakati bersama, entah mungkin seperti Bapak Ibu yang berdua karaokean di ruang tamu, atau menonton sinetron favorit mereka, mengomentarinya sesekali sambil makan apel, atau berjalan berdua di hari Minggu pagi sambil bergandeng tangan dan minum susu kedelai kesukaan mereka.


Menurutku, apa aja yang nanti akan dicapai di umur 45, baiknya kalo aku boleh saran, mari cari hal yang penting bagimu dahulu, yang kamu lakukan sepenuh hati, yang kau senangi, karena nanti kamu sendiri yang menjalaninya bukan yang lain.

Have a nice free time ! 😊

Tidak ada komentar: