Jumat, 13 Desember 2019

‌Bapak, Affandi dan aku (2)



Bapak, Affandi dan aku (2)


Nah, di hari terakhirku di Jogja, aku menyempatkan untuk datang ke Museum Affandi lagi, setelah tahun lalu dengan ceroboh datang tanpa cek jadwal buka museum.
(bisa baca disini nih )

Museum Affandi ada di Jl. Laksda Adisucipto No.167, Papringan, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281, kesana dari Kaliurang ternyata gak jauh, yeay! Hahaha Marissa mah elemennya budaya dan kesenian, jadi suka dan senang sekali ✨🥰





Harga tiket 50.000 sudah termasuk gratis minuman ringan atau es krim, pouch kain gambar museum affandi, nih aku foto yaa
Sebelum masuk museum, sowan ke makam Pak Affandi dan Ibu Maryati, mengirimkan doa yang kukirimkan dengan senang hati.


Ruangan Museum cukup besar dan penuh dengan lukisan Pak Affandi dari jaman beliau awal pencarian gaya melukisnya hingga menemukan iramanya sendiri dengan kuas. Ini banyak terjadi di beberapa pelukis besar. Raden Saleh pun di awal lebih banyak menggambar dengan gaya naturalis sebelum kemudian menemukan gaya yang membuatnya nyaman, tapi gaya Raden Saleh dipengaruhi fungsi lukisan pada saat itu sebagai dokumentasi lapangan pada jaman pejajahan Belanda.




Yang sangat Marissa kagumi dari lukisan-lukisan Pak Affandi adalah betapa kuat emosi dan perasaan di tiap-tiap lukisannya dapat begitu terasa di goresan-goresan dari tube cat. Pak Affandi mempunya gayanya sendiri dengan langsung melukis dari tube cat.
Melihat lukisan pak Affandi seperti benar melihat tube dan cat yang sedang menari diatas kanvas lalu membentuk pencitraan emosi.





Banyak dari objek lukisan Pak Affandi adalah istri dan anak-anaknya sendiri, terasa sekali betapa rasa sayang dan melindungi terasa sekali di lukisan-lukisan pak Affandi.







 Melihat satu-satu goresan yang memberiku inspirasi dulu tetap keras kepala menggambar walau tak sejalan pendidikan. Melihat dasar kenapa Bapak suka sekali aku bisa melukis. Melihat Bapak senang aku akhirnya bisa lihat lukisan Affandi yang dia ceritakan semenjak ku kecil. Aku sekarang tau rasanya jadi Bapakku mengagumi Bapak Affandi sebegitu besarnya.
Nanti giliranku menceritakan kepada anakku tentang apa-apa yang kukagumi, dan menginspirasiku. Tentu saja salah satunya Pak Affandi





Tidak ada komentar:

Posting Komentar