Rabu, 15 Mei 2019
Sketsa Jelang Maghrib dengan Indonesian Sketcher
Sketsa Jelang Maghrib dengan Indonesian Sketcher
“Marissa mau ngapain nanti kalau sama Kooki?”
“Ditemani menggambar aja sama piknik”
Waktu teman ku yang sama-sama suka Korea bertanya. Kooki salah satu personil BTS favorit Marissa karena dia suka menggambar juga. Yeay! Memang laki-laki yang bisa menggambar daya tarik tersendiri buat Marissa. Senang rasanya ditemani menggambar. Padahal, mungkin ga semenarik main kemana gitu. Tapi, senang.
Minggu lalu, ada acara Indonesian Sketchers di Little Tokyo Jakarta yang ada di kawasan Blok M Square. Rencananya akan kesana untuk latihan sketsa lagi yang sudaaaah lamaaaaa sekaliiiiiiiii gak menggambar sketsa. Rencananya di awal mau sendiri aja. Eh,asiknya bocil-bocil keponakanku yang suka gambar juga mau ikutan. Yeay, ada generasi penerus tukang gambar keluarga hahahaha ya secara dari keluarga ibu suka gambar semua, terus yang bertahan tinggal aku ajaaaaaa, uwow harus kutitiskan ilmu-ilmu ini agar dapat turun-temurun *uwow, lebay Marissa*
Jadilah, aku ngajak Mamakku, yang kupanggil Mami buat menemui para cucu yang riweh itu hahaha. Akhirnya ngajak Bu’e ke kawasan Blok M Square, Marissa ijin makan siang, karena lagi gak puasa, hahahaha sembari menunggu bocil-bocil dan para temen-temen Indonesian Sketchers kumpul di Filosofi Kopi.
Pas temen-temen datang dan akan mulai mencar menggambar, Marissa bingung, Bu’e gimana nih nanti sendirian, masa diajak ngemper di jalan. Oh iya, biasanya kalo lagi sketchwalk ya ngemper di jalan kalo apes ga bawa kursi lipet. Ya, tapi masa Bu’e diajak ngempeeer cooy. Jadilah ibu nunggu di Blok M square sembari nunggu para bocil-bocil yang mau ikutan sketchwalk. Marissa pertama menggambar bangunan restoran jepang yang seru banget karena presisi abiiiiiiiiiiiiis aku insecure gambarnya. Gak lama Marissa menyelesaikan satu gambar gedung restoran Jepang. Bocil-bocil datang dan ikutan menggambar.
“Bulek kok banyak banget sih pada ngegambar di jalan gitu?” tanya mamas
“Iya banyak kan orang yang sudah besar tetap menggambar”
Michi, adik Mamas ikutan ngemper sama Marissa alias Bulek buat menggambar yang lewat. Marissa sedikit bilang
“Ayo, coba Michi gambar apa aja yang ada di jalan”
“Tapi, jelek aku bulek gambarnya”
“Enggak, jelek, ayo gambar terus aja gapapa” sambil menunjukkan gambarku yang sedang menggambar toko jepang yang ada di pertigaan.
Disela menggambar ngajak Michi, bocil umur 6 tahun itu lihat-lihat buku gambar para Indonesian Sketcher yang lain. Melihat para dewasa yang menggambar dan larut didalamnya. Memperlihatkan kesenangan seperti itu juga ada sampai besar.
Dulu, waktu Marissa kecil karena Bapak Ibu tau Marissa suka menggambar, Bapak suka kasih liat para pelukis di Pasar Baru yang melukis dan beberapa penggambar di Pasar Baru.
Momen itu Marissa coba tularkan ke Michi yang dari 3 tahun sudah memberikan ketertarikan ke menggambar saat pertama kali Marissa kasih liat kuas dan cat acrylic sewaktu mereka main ke studio kecilku. Marissa tahu persis rasa bahagia pertama kali menggambar.
Sore itu tambah istimewa karena itu kali pertama setelah Marissa dewasa Bu’e nemenin Marissa menggambar, barengan sama temen-temen sketcher yang lain. Bu’e juga lihat temen-temen yang lain yang menggambar. Lalu, sepanjang sore Marissa cerita bagaimana selama ini Marissa ikutan sketchwalk dan apa aja yang digambar. Seneng banget. Bu’e yang mengerti sekali, sejauh apapun aku berkegiatan, menggambar, melukis dan cat air adalah hal yang tidak bisa dipisahkan. Bu’e juga melukis lho dulu pas dia muda, sekarang katanya udah lupa. Hahahaha
Ditemani para bocil, si Mbak dan Mas-ku orang tua para bocil dan Bu’e menggambar adalah menyenangkan. Berbagi hal yang menyenangkan dengan orang-orang yang kusayang. Mudah-mudahan abis ini Michi makin seneng menggambar ya hahahahha *misi rahasia Sang Bulek*
Maghrib deh gak lama, Marissa sama Bu’e buka puasa di Masjid Nurul Iman. Marissa kasitau kalau aku pamit ngaji kesini ya Mam aku. Ga ikut sekte aneh-aneh kok. Bu’e ku takut aku ikut aliran aneh-aneh, berhubung dulu banyak kasus aliran sesat dengan kedok agama. Senang rasanya bisa cerita banyak hal tentang keseharianku yang biasanya pamit cuss naik goje. Nah, kemarin senang bisa kasih liat ibu.
Pulang sama Bu’e nyobain MRT, senang ya ternyata Bu’e nya padahal Bu’e udah pernah naik pas dia di Singapura, Marissa paling mentok pernahnya argo parahyangan ajaaaaaaa
Terus melihat betapa mudahnya sekarang naik angkutan umum, langsung aku diencourage bikin emoney.
Iya aku gapunya itu apa segala emoney hahahaha
Kalah sama ibu ( anaknya gaptek
Ya begitulah ngedate seharian sama Bu’e, pokoknya aku seneng menggambar ditemenin Bu’eeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Yeyoy~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar