Senin, 13 Desember 2021

To handle the what so called easy days.

Not so long ago a close person to mine ask me about what activities that I enjoyed and relax.

For as long as I remember it always been drawing and reading a book. Not so much new or even interesting rite? Biasa aja. 

Saya masih ingat betul hari-hari dirumah kami yang lama saya membaca kumpulan cerpen yang ibu bundel sendiri hasil mencari di internet, karena anak prempuan nya menghabiskan majalah Bobo yang hanya terbit seminggu sekali itu dalam waktu 30 menit. Cerita yang Ibu saya ulang-ulang ketika saya besar. Sejauh yang saya tahu sewaktu kecil membaca menjadi bentuk pelarian saya dari belajar matematika atau mengerjakan pekerjaan rumah. Membaca dongeng dan cerita anak-anak membuat variasi tersendiri dalam imajinasi narasi dari cerita sungguh seru. 

Lalu, tembok kamar dan rumah jadi pelampiasan saya menggambarkan semesta baru hasil karangan kepala setelah membaca beberapa cerita anak dan dongeng. Menggambar rumah kotak-kotak berderet ke atas tempat para ibu, bapak dan para anak kesehariannya berenang dan bermain. Menggambar jalur mereka berjalan, jembatan dan dibawah nya cukup ikan ramah tamah, bahkan buaya digambar saya adalah makhluk baik penjaga semesta yang saya buat di tembok hijau rumah.Di pandemi kemarin, menggambarkan nelangsa nya Marissa dicurhatin beberapa banyak teman prempuan yang menghadapi pandemi dengan berbagai peran mereka ambil, jalan yang Marissa tahu untuk menyalurkannya adalah dengan menggambarkannya agar bisa menyampaikan pesan yang hadir lewat cerita mereka. 

Membaca dan menggambar buat saya menjadikan hari sulit dan biasa saja jadi mudah dilewati. Jadi mudah mengerti bagaimana yang terjadi dengan mengolahnya secara pelan dengan menggambarkannya atau membaca hal yang meresonansikan hal yang sama. 

Sampai saya diberitahu Ibu kedua luaran tersebut hasil proses berpikir, yang bisa juga dituangkan dalam menulis. Diberikannya saya buku diary gambar Barbie dengan sparkle warna pink dimana-mana oleh ibu agar saya belajar menulis hari-hari saya. Apa yang saya suka dan tidak suka. Masih Marissa simpan dan sesekali baca ulang melihat polosnya saya bercerita soal tetangga ganteng yang bertemu saat makan bakso.
Membaca, menggambar dan menulis memudahkan saya untuk loncat kembali di hari-hari sulit atau sekedar menjaga kecepatan beraktivitas di hari-hari biasa saja yang lebih sering muncul dibandingkan hari-hari penuh adrenalin dan serotonin. Kemampuan bertahan dalam hari-hari biasa saja menurut saya adalah kemampuan esensial untuk memudahkan menjalani hidup yang tidak semua harinya istimewa. Selamat menjalani hari-hari biasa saja. 

Tidak ada komentar: