Sekar melihat sekeliling tempat tinggal temannya yang penuh air.
Banjir dimana-mana. Di tempat tinggal teman-teman, di tempat bermain.
Sekar tahu harus pergi kemana.
Diatas gunung tempat para Ibu.
Ditempat Sekar menemukan Ibu Alam Raya sedang menangis.
Sekar menepuk Ibu Alam Raya, kemudian memberikan pelukan paling tulus yang bisa ia lakukan untuk yang sedang bersedih. Tangis Ibu Alam Raya menenggelamkan beberapa daerah di alam raya.
Ibu Alam Raya sudah menangis berhari-hari, kawan-kawan Sekar lupa padanya. Langit biru kini banyak menjadi abu-abu. Sungai bukan lagi tempat ikan.
Sekar menghibur Ibu Alam Raya dan berjanji mengajak teman-temannya menjaga alam seperti alam raya yang merawat mereka dengan banyak sumber daya.
"Belum terlambat, aku masih ada waktu" kata Sekar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar