Sabtu, 28 September 2019

[REVIEW BUKU] Dua Alasan Untuk Tidak Jatuh Cinta




DUA ALASAN  UNTUK TIDAK JATUH CINTA
Penulis Faisal Oddang
(@faisaloddang)
Review oleh Marissa Ika Puspitasari








“Yang membuat aku takut
Hanya bulan di sela ranting
Yang memperdalam hening”
-Subagyo Sastrowardoyo

Kalau sedang sepi seperti malam minggu ini, banyak hal yang bisa dilakukan seperti mereview buku tentang cinta dari alasan-alasannya untuk tidak jatuh. Sebuah penangkalan yang begitu mustahil dan nisbi untuk beberapa orang. Seperti pacar Alinea yang bersikukuh membacakan Puisi Dorothy Parker, But Not Forgotten di tiap hari disela asumsi-asumsi Alinea akan mengingat kisah yang dikarang sang pacar atau Alinea yang tak ingin ingat-ingat lagi.
Cinta memang Alangkah Rumit-nya. Memahami alasan-alasan untuk mencintai membersamai asumsi-asumsi yang timbul di tiap kejadian dan tiap kepala, sungguh bukan sesuatu yang bisa dibilang sederhana.
Seperti apa yang saya rasakan soal cinta di dalam Dua Alasan Untuk Tidak Jatuh Cinta oleh Faisal Oddang, tampaknya mudah saja membuat berbagai alasan untuk tidak jatuh cinta atau sebenarnya begitu rumit hingga tak hanya cukup dua saja.
“...Dia sudah melakukannya berkali-kali meski dia tidak pernah meminta sama sekali.
Aku mencintainya. Dia tidak peduli”
Bukankah kalimat yang awam kamu dengar pada percakapan dengan diri sendiri untuk cinta mana saja yang dipadamkan atau kembali dinyalakan di Malam Minggu kata mereka yang memberi waktu khusus merayakan cinta. Pilih kasih dengan malam yang lainnya yang sama indahnya. Tapi, Cinta Alangkah Rumit dan But Not Forgotten, seperti dua alasan untuk tidak jatuh cinta di buku perkenalan saya dengan tulisan Faisal Oddang tentang cinta yang begitu dekat tapi begitu asing. Berikutnya, mari mencari alasan dua atau tiga untuk jatuh atau tidak kepada cinta.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar