Aku titipkan kamu
Aku titip kamu pada langit senja sore itu
Saat kamu perlahan pergi tanpa ragu
Aku titipkan kamu pada Tuhan-ku
Karena rindu sekarang tak mampu menjangkaumu.
Aku titipkan kamu disepertiga malam ku
Pada satu satunya yang tahu rahasia hatiku
Pada satu-satunya yang bisa menemuimu
Saat jarak jadi musuhku.
.
.
Leah memandangi punggung ayahnya yang kini pergi lagi. Setahun sekali kalau beruntung mereka bertemu. Itupun kalau ia berhasil mencuri waktu diantara keluarga baru ayahnya di Jakarta. Cuma berjarak 20 km dikosan Leah di Kuningan. Tapi, sekali saja sudah cukup bertemu ayahnya itu.
Andai dia ada saudara kandung pasti ada pasukan protes lainnya selain dirinya sendiri. Leah dan ayahnya menonton film Liam Neeson yang mereka sukai. Ngedate ayah anak yang seumur hidup baru kejadian, karena Leah tak tahu mau ngapain dengan laki-laki yang sudah lama tidak ditemuinya.
Leah menengok handphonenya sore itu, Delisa menegur lewat pesan singkat di sosial media
"Le, jadi ikutan kajian? Yuk, berangkat bareng!"
Delisa, teman baiknya kini yang sudah berjilbab, mengajak nya mengaji. Kali pertama dia menginjak masjid untuk mendengar ceramah selain sholat ied.
"Gue bawain selendang, Le. Tenang aja ya"
Delisa meneruskan pesannya.
"Okay, Del. Gue pesen ojek dulu. Otw"
Balas singkat Leah. "Kutitipkan laki-laki kesukaanku dan ibu di surga pada-Mu." Bisik Leah pelan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar