Kamis, 17 Juli 2014

Dreamdelion






Pagi itu Januari 2013, Jakarta diguyur hujan lebat selama berhari-hari, awan menggelayut kelabu yang enggan bergeser dari langit menjadi pemandangan di kesekian hari. Rumah saya sendiri tidak luput terkena imbas dari hujan berhari hari yang berhasil membuat Jakarta tergenang dan lumpuh total. Bersyukur rumah saya hanya digenangi air dalam hitungan jam saja, sedangkan di bagian Jakarta lain tidak sedikit yang tergenang selama berhari hari.
Pagi itu Januari 2013, setelah surutnya air dirumah, sambil melihat berita banjir Jakarta di televisi saya berpikir

“Gue kan anak kesehatan yak, kok anteng aja nih gue dirumah adabanjir gede begini. Something feels wrong

Beralih dari televisi saya pindah fokus ke media sosial real-time Twitter untuk melihat situasi banjir Jakarta, mem-follow banyak orang membuat saya cepat mendapat informasi mengenai banjir Jakarta ini. Satu retweet dari teman lama saya di BEM Fakultas MIPA UI, Ari menjadi jalan atas pertanyaan yang belum lama terlontar di kepala saya.

“Membutuhkan tenaga kesehatan, untuk posko obat di wilayah Manggarai Jakarta Selatan, silakan hubungi Mindy di 08xxxxxxxxx”

“Wah, deket nih dari rumah, boleh deh”

Berangkatlah saya ke daerah Manggarai disana, dan disanalah saya bertemu dengan komunitas yang kini menjadi ruang bernafas saya, Dreamdelion.

Foto Januari 2013



Sebagai mahasiswa yang kerjaannya kuliah, saya tidak pernah tahu sejujurnya Dreamdelion sangat asing bagi saya di kali pertama saya datang. Tapi, ada nilai-nilai yang dibawanya yang sepaham dan satu tujuan dengan saya, menebarkan mimpi dan mewujudkannya. Bahwa mewujudkan mimpi juga dapat dengan mewujudkan mimpi orang lain. Dan bahwa happiness is real when shared.


 




 #Ternyata bukan sekali saja saya datang kesana, di hari kedua saya di posko, saya ditinggal sendirian dengan anak-anak. Anak-anak bermain di posko yang sebenarnya adalah tempat belajar PAUD. PAUD sendiri berisi banyak mainan, dan anak-anak ternyata suka bermain disana. Dan kemudian, hari kedua ini lah yang kemudian menjadi daya tarik saya datang ke Manggarai. Saya kangen mengajar, vakum satu tahun tidak mengajar anak-anak membuat saya kangen berat, maka saat di posko saya juga menyempatkan berinteraksi dengan anak-anak. Sampai di hari ketiga, Kak Farah (Kepala Sekolah Sanggar saat itu,kini Ketua Yayasan Dreamdelion Indonesia) mengajak saya untuk ikut mengajar juga di Sanggar.

Aaaaaaaaaaaaaaak saya senang bukan main!




Dan sampailah ke minggu ketiga saya mengajar di Sanggar yang #TernyataTidakMudah
Banyak hal yang harus dicermati dan dipahami dalam menghadapi anak-anak, saya banyaaaak sekali belajar dari interaksi saya dengan anak-anak di Sanggar, betapa sebenarnya anak-anak mengagumkan. Bahwa orang dewasa yang punya tubuh lebih besar dan pengetahuan lebih banyak bisa keok menghadapi mereka.
Bahwa mereka tidak pernah gagal membuat saya merasa berarti dan dicintai. Hingga saat ini. Panggilan mereka dari jauh yang meneriakkan nama saya selalu berhasil membuat senyum di wajah saya.
Setelah asik jadi pengajar di Sanggar saya bertemu dengan orang-orang yang adadi balik layar Dreamdelion yang #Ternyata isinya orang-orang hebat. Mereka sangat mencerminkan kemauan, kerja keras yang tinggi dan semangat yang kuat, mengenal mereka di nyaris 2 tahun di kehidupan saya membuat saya juga ikut terpacu untuk ikut berkemauan tinggi, kerja keras dan semangat yang kuat. Dan kemudian orang-orang dibalik layar ini kini mejadi teman-teman saya, diskusi panjang sampai tengah malam soal project yang sedang dilakukan adalah hal biasa dilakukan, ini mengajarkan kepada saya soal kerja keras dan disiplin terhadap jadwal.
Disana banyak sekali saya pelajari, terlalu banyak hingga saya tidak bisa menyebutkannya satu satu. Tadinya postingan ini akan saya buat dengan menyebutkan apa saja yang saya dapat dan alami selama hampir dua tahun saya bersama Dreamdelion, tapi terlalu banyak pengalaman menarik dan berkesan yang saya dapatkan. Dari anak-anak, warga dan teman teman di Dreamdelion. Pelajaran dari anak-anak tentang bagaimana hidup di waktu sekarang dan saat ini, pelajaran dari warga Manggarai yang sekarang sudah seperti tetangga sendiri, yang sekarang kalau kesana tiba tiba bisa saja saya diundang kerumah dan mendapat kue dan teh manis hangat, yang sekarang saya punya tempat lain untuk dirindukan selain rumah.

Perkenalkan rumah lain saya yang sudah berusia dua tahun,


Dreamdelion


Tidak ada komentar:

Posting Komentar