Ada Sesuatu di Jogja (2)
Ada sesuatu di Jogja sekali lagi
Beberapa bulan yang lalu Marissa ketemu sama Kak Billy Mambrasar jauh sebelum kak Billy kemudian diangkat sebagai staf khusus presiden. Waktu itu kak Billy sharing mengenai banyak hal, salah satu yang dishare oleh kak Billy adalah soal Debias Concept yang sangat menarik perhatianku
Debiasing (which is also referred to as cognitive bias mitigation), is the process through which we reduce the influence that cognitive biases have on people, in order to enable them to think in a more rational and optimal manner
(bisa baca lebih lanjut disini https://effectiviology.com/cognitive-debiasing-how-to-debias/)
Intinya, Debiasing mengajak untuk keluar dari sudut pandang dan pola pikir yang biasa dipakai dengan cara keluar dari rutinitas. Marissa yang merasa perlu mengecek kembali beberapa rutinitas yang ada memutuskan mengambil perjalanan singkat ke salah satu kota kesukaanku, Jogja. Mengecek ulang rutinitas caraku membuat jeda atau pit-stop dalam track yang kubuat. Memudahkan mengevaluasi secara menyeluruh tindakan-tindakan yang kuambil dalam rentang waktu yang besar.
Memulai Perjalanan
Pesen tiket Jogja sangat mudah dan yeay dapet tiket murah hahaha. Berteman dengan beberapa orang yang hobinya jalan-jalan jadi banyak belajar cara mengakali budget perjalanan. Marissa memutuskan berangkat sendiri dan menemui beberapa teman lama disana. Karena bisa tiap tahun pergi ke Jogja jadi bingung mau kemana lagi. Marissa coba cari di Jogja lagi ada acara seni budaya apa ya. Hahaha kalo muter-muter Jogja pengen yang dekat dengan kesenian dan kebudayaan.
SEKATEN DAN GEREBEG MULUD
Pas di Jogja kemarin beberapa lama ngabisin waktu sendiri muterin Jogja baru kemudian numpang nginep di kosan temen didaerah Kaliurang. Nah, salah satu hal yang kuincar waktu datang ke Jogja, adalah lihat Sekaten!
Waktu kecil pernah liat di tv bareng Bapak Ibu, terus dikasihtau itu namanya Sekaten. Alhamdulillaaah, kesampean lihat.
Sekaten biasanya diadakan tiap tanggal 6-12 Mulud yang berdasarkan dari Kalender Jawa Sultan Agungan.
Pada tahun 2019 ini, dilaksanakan pada tanggal 3, 9, dan 10 November. Bersamaan dengan pelaksanaan Hajad Dalem Sekaten kali ini, Keraton akan menggelar pameran yang berlangsung pada tanggal 1 – 9 November 2019 di Kagungan Dalem Bangsal Pagelaran dan Kompleks Sitihinggil Keraton Yogyakarta.
(Sumber : https://www.kratonjogja.id/ragam/29/rincian-dan-jadwal-acara-sekaten-2019 )
Tiket untuk masuk Pameran Sekaten di Keraton cuma 5000 rupiah ✨
Baru saja turun dari kereta sampai ke Jogja, Marissa langsung jalan pelan-pelan menuju Keraton buat lihat Pameran Sekaten. Walau tahun ini tidak ada Pasar Malamnya, tapi Keraton tetap ramai warga Jogja
Tapi, sayangnya mayoritas ruang pameran tidak boleh diabadikan lewat foto, Marissa kemudian memilih untuk menggambarnya saja. Senang rasanya bisa menggambar di tempat yang kusuka ✨
Di hari Minggu, saat Gerebeg Mulud, yang kutunggu, Gerebeg Mulud adalah adalah upacara berkala yang diadakan masyarakat Jawa untuk memperingati suatu peristiwa penting. Garebeg yang paling populer adalah yang diadakan oleh Keraton Surakarta Hadiningrat dan Keraton Yogyakarta Hadiningrat, yang diadakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad. Garebeg ini merupakan puncak sekaligus mengakhiri perayaan tahunan Sekaten
Di Gerebeg Mulud dihadirkan Gunungan berisi makanan yang sudah didoakan, Marissa dapat info upacara akan dimulai dari jam 7 hingga jam 12. Wew, lamanya yaaa
Bareng sama Mei kawan Marissa, berangkat dari Kaliurang menuju Masjid Gedhe buat sarapan ✨
Ya Allah sarapan ku cuma habis 8000, murahnyaaaaa ðŸ˜ðŸ˜
Di Jakarta, harga segitu aku ga bisa sarapan, eh bisa sih bubur setengah porsi. Menunggu di bagian samping keraton upacara awal Gerebeg Mulud. Banyak orang berkumpul di halaman, karena tidak bisa masuk, Marissa dan warga Jogja mengintip dibalik pagar untuk melihat prosesi, sebelum iring-iringan prajurit dimulai. Setelah prosesi dimulai, iring-iringan prajurit keluar satu persatu.
Momen yang haru buat saya selain karena akhirnya kesampean lihat prosesi Sekaten dan Grebeg Mulud dari awal sampe akhir di hari itu. Saya bisa melihat warga Jogja yang sangat tertib dan menghormati keseluruhan prosesi. Tertib melihat dari pagar saja, tidak saling dorong, saling mengingatkan, bahkan saya nyaris tidak melihat raut sebal atau muram, semuanya khidmat dan tenang. Bahkan lebih banyak senyum yang muncul. Hangat sekali. Jogja inilah kenapa aku sayang kamu.
Saya suka sekali Jogja yang bisa mengobrol dengan nyaman tanpa lihat saya cuma pakai sendal jepit dan baju seadanya, ramah menegur dan bertanya tulus.
Hari itu saya makin yakin meluangkan banyak hari dalam setahun untuk menghampirimu selalu membawa hangat dan kebahagiaan tulus yang sederhana.
Aku akan datang lagi tahun depan, seperti tahun-tahun sebelumnya, aku yakin ada cerita baru yang kupunya, sekarang saja sudah, aku janji sabar menunggu nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar