Prempuan di Stasiun
Kamu mengangkat celanamu tinggi-tinggi, menggulungnya rapi,
atau kalau sedang beruntung dengan rok,
kau tak perlu repot menghindari beceknya pasar sore hari.
Kemudian kamu berjalan penuh cemas dan mata waspada.
Menjadi wanita di kota selalu jd pusat perhatian mata.
Walau sudah dengan selendang kau menutup dada.
Tapi, selalu ada siul dan cela hanya karena bedak dan lipstik semata.
Prempuan dalam kereta, membawa beban keluarga.
Menggadai mimpi demi nasi di meja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar